Monday, September 7, 2009

Rp. 100 trilyun biaya membangun Jembatan Selat Sunda

===========================



Menurut Berita Antara 1`4 Aug. 2009, ongkos pembangunan JSS Jembatan Selat Sunda) akan memakan ongkos sejumlah Rp.100 Trilyun.
Atau dengan sama dengan sekitar 10 Billions USD.

Menurut berita yang sama pembangunan JSS diperlukan mengingat sekarang ini tercatat 3500 kendaraan, 35.000 orang, 20n uta ton batubara yang melewati kedua pelabuhan. Pelabuhan Merak di Banten dan Pelabuhan Bakauheni di Lampung.
kalau ada ganguan di laut, antrean kendaraan dapat mencapai 10 kilometer.


============================ Antara Aug 14,2009==========================

Kalau kita kesampingkan keinbginan mempunyai "kebanggaan" dengan mempunyai Jembatan Gantung yang terpanjang didunia dan juga "keinginan" nama dicantumkan dalam sejarah bangsa kita, mari kita lihat bila dana sejumlah Rp. 100 trilyun atau $ 10. billions itu kalau dimanfaatkan ke sektor pembanguan lain. Satu sektor pembangunan yang tak akan tercatat sebagai yang "ter......" didunia dan nama pencetus idea tak akan tercatat dalam sejarah bangsa.

Karena NKRI adalah Negara Kepulauan, marikita bandingkan kalau dana itu dipakai untuk usaha-usaha dunia Pelayaran Nasional

Kita mulai dengan mengoperasikan Kapal Ferry dengan kecepatan tinggi ( 30 knots), yang menghubungkan kedua pelabuhan ini.
Kapal Ferry dengan ukuran : L = 331 feet; Beam = 87 Ft; Draft 14 ft; dispalacement 2110 tons; range = 1240 nautical miles on 33 knots speed; dengan kapasitas penumpang 1000 orang dan ruang muatan untuk 100 mobil dan 30 trailers ukuran 40Ft.
Engine 4 x Caterpillar each 7200 KW at1050 rpm. ). tangki bbm : 160.000 liters atau tangki bbm jarakjauh: 240.000 liters. Dapat mencapaikecepatan 33 knots.
Dengan kecepatan rata-rata 25 knot saja, perjalanan Merak-Bauheni dapat ditempuh dalam waktu 2 - 3 jam.
Tempat duduk dengan kursi seperti di pesawat dapat dipasang sampai 1200 kursi. Lounge dan cafeteria ditiadakan.

3500 kendaraan dapat diangkut dalam waktu 30 jam. Kalau dua Ferry diperasikan, dalam waktu satu hari dapat terangkut semua.
Demikian juga penumpang yang sejumlah 35.000 orang dapat diseberangkan dalam waktu satu hari setengah oleh dua kapal Ferry dengan kecepatan 25 knots perjam.
Satu Kapal Ferry jenis ini harganya antara $50 sampai $65 Juta USD. Jadi dua kapal Ferry hanya dengan harga kurang lebih 150 Juta USD. Taroklah 100 Juta USD untuk perluasan serta pembangunan dermaga Ferry di kedua pelabuhan ini. Baru berjumlah 250Juta USD. Kita keluarkan 100 Juta USD lain untuk pembanguan pelabuhan barang-barang ekspor. Dengan dermaga dan kedalaman yang cukup dalam untuk kapal-kapal "Ocean Going vessels" merapat diatas 15.000 tons bobot mati. Kapal-kapal break bulk atau kapal peti kemas feeders.
50 juta USD untuk pembangunan pelabuhan batubara curah. 20 Juta USD untuk pembelian kapal bulk carrier pengangkut batubara curah dengan umur 5 tahun, dapat membeli kira-kira 10 kapal dari 1000- 1500 tons. 20juta tons batubara kalau diangkut dengan truck melewati JSS, suatu hal yang sama sekali tidak masuk akal sehat.
Total jenderal 420 Juta USD, dibulatkan menjadi 450 Juta USD. (utk modal kerja). Dari 10 Billions USD baru terpakai 450 Juta USD, masih banyak sisa.

Mumpung ada dananya, kita beli 3 kapal HSF (high Speed Ferry) dengan kecepatan 33 knots, mengangkut penumpang 1000 orang dan kendaraan trailers melayari jalu "ekonomi pemerataan", yaitu : Belawan- Tg.Priok- Tg.Perak- Makassar - Ambon - Jayapura.p.p.
3 x 70 Juta USD sama dengan 210.Juta USD. Kemudian kita kucurkan dana sejumlah 40 Juta USD untuk meng-'Up-grade" dermaga Ferry dipelabuhan-pelabuhan tersebut diatas. Belum juga mencapai angka satu billion. 300 Juta untuk membeli Kapal Ferry ukuran kecil dan kapal break bulk umur 5 - 10 tahun ukuran 500 tons-3000 tons ( kapal jenis break bulk ini dapat dibeli dengan harga dibawah satu juta satu kapal), dengan kecepatan 15 - 18 knots dengan kedalaman kurang dari 3 meter (dengan muatan sarat) untuk menghubungkan pelabuhan-pelabuhan kecil dan pelabuhan-pelabuhan di Sungai-sungai. DAri 300 juta USD ini, dialokasikan juga untuk meng-"up grade" pelabuhan-pelabuhan lainnya.

Dengan investasi 1 billion USD, dunia pelayaran Nasional akan menjadi kebanggaan Bangsa. Dan rakyat dipulau-pulau kecil akan ikut mencicipi "kebanggaan" ini dengan naiknya taraf hidup mereka. Paling tidak sembako tersedia.

Kalau pemimpin kita mendalami arti dari Indomaritimnomics, yang dibangun bukan proyek mercua suar seperti JSS ini, bangunlah mercu-mercu suar di pulau-pulau terpencil, terutama dipulau-pulau pinggiran wilayah NKRI. Disamping sebagai pandu kapal-kapal yang berlayar, juga sebagai "mata" dalam usaha pertahanan Nasional. Setiap Mercu Suar dilengkapi dengan teropong electronic serta komunikasi via satelit. Ini dapat terlaksana karena masih ada dana sisa dari "impian" JSS sebesar 9Billions USD.
Rupanya Tsunami yang menimpa Aceh serta gempa bumi minggoyang Tasikmalaya minggu yang lalu dilupakan !

No comments:

Post a Comment