Tuesday, September 1, 2009

Jenis KapalPelayaran Nusantara di masa depan





Kapal Pelayaran Nusantara dimasa yang akan datang.
=======================================

E-Ship
Kapal jenis E-ship ini dibangun di galangan kapal Lindenau GmBH, Kiel, Jerman. Kapal ini adalah pesanan perusahaan terkemuka di bidang energy angin, Enercon perusahaan berkedudukan di Jerman. Perletakan lunas dilakukan pada tanggal 2 Aug. 2008. Dan diharapkan pembangunan kapal ini selesai pada akhir tahun 2009.

Perusahaan Enercon memesan kapal ini ialah dengan tujuan bahwa ada kemungkinan untuk menurunkan jumlah CO2 yang dibakar oleh mesin induk kapal dan juga untuk membuktikan bahwa penghematan bbm dapat terlaksana. Dengan demikian dapat menekan ongkos bbm.
Untuk tujuan ini, kapal E-ship ini dilengkapi dengan mesin induk diesel yang pembakaran bbmnya sangat efficient. Kemudian ditambah dengan membangun sepasang Menara Rotor di haluan dan sepasang Menara Rotor di buritan kapal.
Diantara kedua pasang Menara Rotor ini, adalah palkah-palkah yang dapat memuat muatan sebear 20.500 Cubic meter.
Ketinggian Menara Rotor ini ialah 25 meter, dengan garis tengah dari 4 meter. Rotor-rotor dipasang tegak lurus didalam menara itu. Bahan yang dipakai adalah bahan yang kuat dan ringan. Dua pasang Menara Rotor ini adalah tenaga penggerak kapal tambahan, memanfaatkan angin yang menghembus.

Rotor-rotor bekerja berdasarkan prinsip dari "Magnus effect", diambil dari nama seorang physicist Jerman Gustav Magnus.
Konsep Menara Rotor sebagai tenaga penggerak kapal telah dibuktikan oleh Anton Flettner yang membangun kapal di tahun 1922 dan berlayar dari Eropah ke Amerika di tahun 1924.
Keistimewaan kapal jenis E-ship ini ialah, badan kapal di bawah dan diatas permukaan air laut dirancang sedemikian rupa agar "gesekan" dengan udara dan air laut dibuat seminim mungkin.

Kapal jenis E-ship ini, dengan panjang 130 meter, lebar 22.5 meter serta kedalaman 6 - 9 meter. Berbobot mati sebesar 10.500 Ton.
Berkecepatan 17.5 knot per jam. Mesin induknya 2 x 3.500 KW.
Merlihat besar bobot mati kapal ini (10.500 ton) dan kedalaman 6 - 9 meter, dapat dikatakan kapal jenis E-ship ini terlalu besar serta kedalaman yang mungkin hanya beberapa pelabuhan besar di Nusantara saja yang dapat disinggahi.
Mungkin sebagai kapal Samudra dekat, seperti ke Hongkong, Korea atau Jepang kapal jenis ini mungkin cocok. Namun karena jenis muatan ekspor negara kita, kemungkinan besar harus di pasang "tween deck" atau "douible tween deck" dan juga tangki untuk muatan cair.

Namun yang kita pegang ialah konsep bahwa kapal jenis E-ship ini mempunyai mesin induk yang pembakarannya sangat efficeint dan perlengkapan dua pasang Menara Rotor, dalam usaha mengirit bbm dan mengurangi polusi udara. Pengiritan bbm dapat mencapai 30percent.


AUSTAL Catamaran/Trimaran.

Austal perusahaan galangan kapal di Brisbane, Australia pembangun kapal Ferry dengan kecepatan tinggi. Kapal Ferry dua lunas (Catamaran) dengan kecepatan tinggi ini dicharter oleh US Navy selama 2 tahun. Kapal ini diberi nama HSV-!. Dicoba mengangkut pasukan Marinir lengkap dengan persenjataan dan alat-alat pengangkutan dan Tank Amphibi dari Okinawa ke Jepang. Juga dari Okinawa ke Thailand. Dan yang terakhir mengangkut pasukan Marinir dari Jibouti ke Teluk Persia. Dalam perjalanan dari Jibouti keTeluk Persia hanya memakan waktu 30 jam. Padahal kalau memakai kapal pengangkut pasukan jenis biasa memerlukan waktu 2 hari lebih. Kapal Ferry Catamaran buatan Austal ini sangat mengesankan US Navy.

Kemudian Austal membangun kapal dari jenis yang sama namun memakai tiga lunas (Trimaran). Setelah mengalami coba uji yang berhasil dengan baik, US Navy memesan jenis Kapal Ferry Trimaran untuk membangun armada kapal-kapal yang disebut LIttoral Fleet. Kapal-kapal yang dioperasikan tidak jauh dari pantai. Yang dahulunya mengutamakan "Blue water", sekarang berpindah dengan memperkuat pertahanan perairannya serta pantainya sendiri.

Perbedaan yang menyolok antara Trimaran dan Catamaran kapal Ferry ini, ialah bahwa goyangan kapal turun-naik dalam berlayar memecahklan ombak tidak sebesar goyangan kapal Ferry Catamaran. Juga goyangan kesamping ( kiri-kana kapal) menurun. Sehingga lebih menyamankan bagi penumpang, menghindari mabok laut. Dengan arti kata lain stabilitas kapal Ferry Trimaran jauh lebih baik.
Kapal Ferry Catamaran dan Trimaran ini memakai tempat duduk penumpang seperti di pesawat terbang. (recliner seats), dapat dipasang sejumlah 500 kursi. Kapasitas muatan tidak berbeda jauh dengan kapal Ferry Catamaran. Kapal Ferry jenis ini ialah kapal Ro-Ro. Kecepatan kapal Ferry catamaran maupun Trimaran dapat mencapai 45 knots, dengan mesin berganda yang disebut "water jets". Dan yang penting kedalaman kapal jenis ini hanya 3 meter. Dan tonnage sekitar 2000 Ton.

Keuntungan lain dari segi kepentingan militer ialah , karena tiga lunas mempunyai ukuran lebar yang cukup luas dalam membangun landasan helikopter. Landasan helikopter dibangun diatas anjungan. Dan karena jarak yang tinggi dari pernmukaan laut, serta goyangan kapal yang rendah percikan air laut tidak sampai di landasan helikopter ini. Ini adalah suatu keuntungan dalam pemeliharaan mesin-mesin helikopter dari gangguan air laut.


Kapal Pelayaran Nusantara masa depan.

Konsep E-ship dan Ferry buatan Austal apakah itu Catamaran atau Trimaran dapat menjadi bahan untuk diteliti lebih lanjut. Dari kedua konsep ini, kemungkinan dapat melahirkan jenis kapal-kapal Pelayaran Nusantara yang cocok dengan keadaan setempat.
Cocok dilihat dari kedalaman, bongkar muat yang cepat dan gampang. Keluar masuk trailers dari perut kapal melalui jembatan dari buritan langsung ke dermaga. Derek-derek bongkar muat di dermaga maupun gudang-gudang yang besar tidak diperlukan
Yang penting lapangan luas yang diaspal untuik memarkir traikers ini atau muatan-muatan kendaraan lainnya.

Hanya satu yang penting untuk dipikirkan kalau pemakaian kapal-kapal Ferry buatan Austal ini untuk dipakai dalam pelayaran Nusantara, ialah badan kapal ini semuanya dari aluminium. Yang membuat harga kapal ini sangat mahal. Hanya US Navy saja yang sanggup membeli kapal-kapal jenis aluminium ini. Badan kapal dari aluminium ini dperlukan dalam pengiritan dalam ongkos pemeliharaan dan dan juga untuk mendapatkan kecepatan yang tinggi (45 knots).

Tentunya dalam pelayaran di Nusantara kecepatan setinggi itu (45 knots) tidak diperlukan. Cukup dengan kecepatan 20 - 25 knots max sudah memadai. Membuka kemungkinan untuk membangun kapal jenis Ferry ini dengan bahan baja dikombinasikan dengan ferrocement atau fiberglass untuk bangunan diatas permukaan air.

Kesimpulannya, kapal-kapal yang cocok untuk melayari lautan Nusantara adalah kapal-kapal Ferry Catamaran atau Trimaran dari jenis Ro-Ro, dilengkapi dengan mesin diesel yang pembakarannya sangat efficient serta dipasang Menara-menara Rotor untuk menghemat BBM.

Adalah sangat ideal sekali kalau menara -menara rotor itu dapat dilengkapi dengan alat penyemprot "embun-embun air laut" ke angkasa. Dalam usaha untuk mengurangi "Green house effect" yang menyebabkan Global Warming. Mengingat persoalan "Global Warming " ini adalah masalah internasional, dapat membuka pintu bagi dunia internasional untuk mengulurkan tangan dalam pendanaan pembuatan armada kapal jenis khas Kapal Pelayaran Nusantara. Atau mungkin membangun kapal-kapal jenis ini digalangan kapalnya mereka sendiri dan di "bareboat" charterkan kepada para operator di Indonesia atau sistim hire-purchase.
Dengan demikian membuka stimulus untuk galangan kapal-kapal dinegaranya masing-masing, berarti membuka lapangan kerja bagi buruh-buruh setempat. Dengan kucuran dana dari Pemerintah masing-masing, langsung kepada industri galangan kapalnya.

Kapal-kapal gabungan jenisE-ship dan Catamaran atau Trimaran buatan Austal merupakan kapal yang serba guna.
Penggunaan biasa ialah mengangkut penumpang dan muatan trailers, melayani jalur pelayaran yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar maupun pelabuhan kecil. Express service dari Belawan, Tg.Priok, Tg.Perak, Makassar, Ambon dan Jayapura mungkin saja dapat dilakukan mengingat kecepatan (25 - 30 knots) serta waktu bongkar muat yang cepat.

Untuk keperluan pertahanan dan keamanan, kapal jenis ini dapat megangangkut pasukan berserta perlengkapan dan peralatan. Tank, truck dan peraltan senjata berat dapat dengan mudah, tidak memerlukan waktu yang lama dalam usaha pembongkarannya dipelabuhan tujuan.

Dalam keadaqan menghadapi musibah alam, kapal ini dapat dijadikan sebagai Rumah Sakit Terapung. Cukup dengan memasukkan trailer-trailer kedalam perut kapal. Dimana trailer-trailer ini sudah diperlengkapi dengan peralatan kedokteran. Sebagai ruang bedah (ICU), ruang X-ray, sebagai ruang perlengkapan obat-obatan, atau sebagai ruang "recovery-room".
Trailer yang dilengkapi dengan peralatan untuk dijadikan dapur umum disertai trailer dengan alat pendingin sebagai tempat penyimpanann makanan. Trailer yang diperlengkapi sebagai tempat istirahat dokter dan perawat serta pegawai kesehatan lainnya. Trailer yang dilengkapi dengan alat-alat komunikasi apakah radio atau visual, untuk dapat berhubungan langsung dengan Rumah Sakit dimana ada Dokter-Dokter spesialis.

Kapal jenis ini dilengkapi dengan landasan untuk helikopter. Cocok untuk dijadikan sebagai kapal SAR, dapat disiapkan dalam waktu singkat. Kecepatan yang tinggi merupakan salah satu asset yang penting dalam usaha ini.


Apakah jenis Kapal Pelayaran Nusantara ini akan menjadi cikal bakal Kapal Pelayaran Nusantara khas Indonesia, seperti halnya dengan Kapal Layar Pinisi ???

MangSi

No comments:

Post a Comment